Hitam, panas, penghilang kantuk, paling enak diminum saat ngobrol, ditemani cemilan, hmmm.... srupuuuutt.... hehehe
Budaya ngopi memang sudah melekat pada masyarakat Indonesia. Hampir tiap sudut kota di Indonesia ada yang namanya warung kopi mulai dari warung kopi sederhana sampai yang modern biasanya disebut coffe shop.
Kopi sendiri umumnya ada kopi arabika dan kopi robusta. Kalau sudah bicara tentang penyajiannya, kopi ternyata ada banyak sekali macamnya mulai dari kopi-kopi modern yang sering kita dengar seperti kopi espresso, cappucino, coffe latte, frape dan sebagainya.
Tau nggak, ternyata di Indonesia sendiri ada beberapa kopi unik dan khas dari daerah-daerah tertentu yang belum tentu ada di daerah lain. Mau tahu apa saja kopi-kopi unik khas nusantara tersebut? Cekibroott...
Kopi-kopi Unik Khas Nusantara
Kopi Kawa Sumatera Barat
Kawa atau ada juga yang menyebut Aia (air) Kawa adalah sejenis kopi dan merupakan minuman khas Sumatera Barat. Jika di berbagai daerah kopi dibuat dari biji kopi, namun di daerah ini dibuat dari daun kopi. DAUN KOPI lho sob.. wew
Konon, kebiasaan minum Kopi Kawa dimulai pada zaman penjajahan kolonial. Rakyat pribumi saat itu diwajibkan pemerintah kolonial untuk menanam kopi di tanah dan halaman rumah mereka. Namun semua hasil panen kopi diambil penjajah dan diekspor ke luar negeri.
“Tak ada kopi, daunnya pun jadi,” Mungkin pepatah ini mewakili cerita tersebut ya sob.
Kelebihan kopi kawa dibanding kopi yang biasanya adalah kandungan kafeinnya yang lebih rendah sehingga tidak membuat anda insomnia setelah meminumnya. Selain itu juga tak sepekat kopi dari biji kopi tapi lebih mirip seperti teh. Uniknya lagi, tidak seperti kopi pada umumnya yang disajikan dalam cangkir atau gelas, masyarakat disana justru menyajikannya dalam tempurung batok kelapa.
Kopi Manggar Khas Belitung
Belitung juga punya kopi khas lho sob. Adalah kopi manggar, kopi khas dan yang menjadi kebanggaan warga Belitung. Manggar sendiri adalah nama salah satu tempat di Belitung yang dijuluki sebagai kota 1001 warung kopi karena hampir di tiap sudut kota ada yang namanya warung kopi.
Gimana sih rasanya kopi Manggar? Kopi Manggar ini termasuk jenis kopi Robusta jadi rasanya cenderung asam. Cara membuat kopi Manggar ini berbeda dengan cara membuat kopi pada umumnya yang langsung dengan air panas.
Di Manggar, para barista meracik kopi dengan cara disaring. Terlebih dahulu kopi dimasukkan ke dalam saringan yang diletakkan di atas ceret. Kemudian air panas yang telah panas mendidih dituangkan ke dalam ceret yang telah diberi saringan di atasnya. Kopi hasil saringan diaduk dan dipindahkan ke dalam ceret yang berbeda lalu disaring sekali lagi. Hasil dari penyaringan tersebut kemudian dituangkan ke dalam gelas-gelas yang telah disiapkan.
Kopi Joss Khas Jogjakarta
Pernah dengar kopi joss? Tentu saja bagi orang Jogja kopi joss bukan lagi sesuatu yang asing. Kopi joss merupakan kopi yang sangat terkenal di Jogjakarta, bahkan orang-orang luar daerah yang berkunjung ke Jogja pun sering mencari-cari kopi satu ini.
Apa keunikan kopi joss?
Kopi joss seringkali disebut kopi arang. Arang? Iya, kopi ini disajikan dengan dimasuki arang di dalamnya. Nah, itu dia letak keunikannya sob. Kopi yang disajikan panas dengan cita rasa kuat dan manis di atasnya mengapung sebongkah arang.
Sejarah awal kopi joss atau kopi arang ini pertama kali dibuat oleh Pak Man pada tahun 60-70an dan sekarang menjadi minuman terkenal di kota Jogja.
Kopi arang memiliki beberapa khasiat bagi tubuh lho sob. Arang mampu menetralisir asam lambung dan menjadi obat bai masalah gas dan kembung. Beberapa peramu kopi arang juga mengatakan kopi ini dapat membangkitkan stamina.
Kopi Ijo dan Cethe Khas Tulungagung Jawa Timur
Kopi pada umumnya berwarna hitam, tapi di kota marmer ini ada kopi yang beda lho sob..
Dari namanya saja sudah bisa ditebak pasti warna kopinya ijo (hijau). Tapi bukan ijo royo-royo ya sob melainkan hitam kehijauan. Warna kopi yang hitam kehijauan konon katanya merupakan hasil dari racikan kopi yang dicampur dengan kacang hijau dan rempah-rempah khusus yang diramu dengan resep tertentu sehingga menghasilkan cita rasa kopi ijo yang khas dan membudaya di kota Tulungagung.
Nah, kalau cethe?
Kalau bicara Tulungagung memang nggak lengkap tanpa cethe-nya. Konon, dahulu kala namanya adalah kopi gigit. Tapi sekarang lebih dikenal dengan istilah kopi cethe dan kegiatannya disebutnyethe. Pertama kali dengar istilah ini memang agak aneh sih, kok namanya cethe ya, hehe..
Usut punya usut, cethe itu adalah ampas kopi yang biasanya mengendap di bawah. Bermula dari secangkir kopi cethe panas, lalu kita seduh dengan sendok kecil yang disertakan, tunggu beberapa saat setelah bubuk kasarnya agak melarut. Kemudian kita tuang kopi tersebut pada sebuah lepek ( piring kecil ). Sekitar 5 menit kita kembalikan lagi air kopi ke dalam cangkir, sehingga tinggallah bubuk kopi yang paling lembut di atas lepek. Nah, itu dia cethe-nya.
Cethe kita keringkan dengan kertas koran atau tisue, lalu kita tuangi susu kental seperlima sendoh teh. lalu kita aduk kedua adonan tersebut hingga menjadi satu dan kita oleskan pada sebatang rokok. Akhirnya jadilah rokok cethe khas Tulungagung.
Kopi cethe ini hampir mirip dengan kopi lelet yang ada di daerah pesisir timur Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ampas kopi yang mengental ditambah susu lalu dioles-oleskan ke batang rokok dengan motif-motif tertentu.
Kopi Gayo Khas Aceh
Kopi Gayo merupakan salah satu komoditi unggulan yang berasal dari Dataran Tinggi Gayo. Kopi Gayo memiliki aroma dan rasa yang sangat khas. Kebanyakan kopi yang ada, rasa pahitnya masih tertinggal di lidah kita, namun tidak demikian pada kopi Gayo. Rasa pahit hampir tidak terasa pada kopi ini. Cita rasa kopi Gayo yang asli terdapat pada aroma kopi yang harum dan rasa gurih hampir tidak pahit. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa rasa kopi Gayo melebihi cita rasa kopi Blue Mountain yang berasal dari Jamaika. Kopi Gayo Aceh Gayo dihasilkan dari perkebunan rakyat di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Di daerah tersebut kopi ditanam dengan cara organik tanpa bahan kimia sehingga kopi ini juga dikenal sebagai kopi hijau (ramah lingkungan). Kopi Gayo disebut-sebut sebagai kopi organik terbaik di dunia.
Oke, itu saja tentang kopi-kopi unik khas nusantara. Ada tambahan kopi unik lainnya, silakan bagikan di kolom komentar. Terima kasih Sahabat
0 comments :
Post a Comment